Rabu, 25 Juli 2007

5 (lima) Kebiasaan Yang MEMATIKAN Ide Sukses

Meraih kesuksesan itu tidak mudah. Anda sepakat dengan pendapat ini???? Jika ya, berarti Anda pun sejalan dengan saya. Karena faktanya, sebuah kesuksesan tidak datang dengan sendirinya, tetapi melalui sebuah jalan berliku. Penuh rintangan dan cobaan. Bahkan tak jarang, kesuksesan yang kita gapai tak dapat dinikmati dalam tempo yang lama.
Anda tentu kenal dengan Bill Gates bukan? Dialah tokoh besar dibalik mengguritanya korporasi dunia digital Microsoft Inc. Lahir di Seattle, 28 Oktober 1955 Bill Gates muda sudah mahir membuat program komputer. Ia menekuni software microsoft nyaris tanpa libur pada tahun 1978-1984. Ia juga rela meninggalkan kuliahnya di Harvard University.
Tahun 1970, Bill Gates berujar tentang idenya, yaitu “Computer on every desk anda every home”. Ide ini menjadi bahan tertawaan. Maklumlah, ketika itu orang belum bisa membayangkan komputer akan menjadi kebutuhan individu seperti jaman sekarang.
Bayangkan ini! Korporasi raksasa Microsoft Inc., dimulai dari ide (ok-lah, aku akui kalau orang bisnis pasti menyebutnya “visi” Bill Gate) untuk menyediakan komputer disetiap meja dan rumah. Dia tidak berhenti pada ide yang brilian itu tetapi terus mengembangkan piranti lunaknya dan menjualnya ke beberapa perusahaan di AS ketika itu.
So… apa kunci sukses Bill Gate? He had a brilliant idea and he followed through!
Sebenarnya kita juga punya banyak ide tetapi seringkali -sadar atau tidak- kita sendiri mematikan ide-ide kita.
Menurut Dave Carlson, ada 5 kebiasaan yang mematikan ide sukses anda:
  1. Flies The Coop : You don’t write down the details of the idea, and it slips from your memory.
  2. Failure to Launch : You’ve captured the idea, but do absolutely nothing with it.
  3. Fear of Loss : You’re not doing anything with the idea, but you’ll be damned if you’re gonna share the concept with anyone else for fear THEY will actually DO something with it.
  4. Faulty Follow-Through : You actually make a concerted effort at putting the idea into action — but then you abandon it, half-finished.
  5. Fades Away : The idea has been back-burnered for so long that its ‘born-on date’ has expired. The once fresh concept has gone bad — it’s spoiled. Your opportunity to profit from your creative idea has been spoiled by your lack of initiative. Others who may have had the same (or similar) thought put it into action and are reaping the rewards of their hard work while you’re just a little older and (hopefully!) a little wiser.

Next time you have a great idea, JANGAN TUNDA!!!! Follow through and do it now! KERIMBANG ANDA MENYESAL NANTINYA..

Salam sukses luar biasa!

Selasa, 17 Juli 2007

Hidup Bukan teori

Salah satu alasan mengapa aku memilih bisnis mlm karena harus berhubungan dengan banyak orang dengan beragam personalitas, gaya, rasa dan selera. Sangat menyenangkan walau jujur saja kadang gregetan. Pengalamanku, lebih mudah mengahapi pesimistis. Mereka tidak memiliki semangat dan tidak mau belajar. Akupun lgsg bisa move on tanpa harus membuang waktu dan tenaga untuk merayu. No Way. Yang lebih sulit adalah menghadapi orang yang bertipe NATO (No Action Theori Only). NATO biasanya banyak teori. Merekrut orang bertipe NATO seringkali tidak sulit tetapi berharap NATO bekerja hampir mirip bermimpi disiang bolong.
Menurut Andrie Wongso, ada 4 tipe tentang teori dan praktek. Mengenal tipe orang memudahkan anda lebih efektif memilih “bintang” (baca: downline yang brilian) anda. Ingat, “Anda Bukan Penjual Tetapi Pemilih.” Simak bareng yuk 4 tipe tentang teori dan praktek!

  1. Tipe pertama, yaitu orang yang tidak punya teori sekaligus tidak praktek, Orang seperti ini tidak memiliki semangat dan tidak mau belajar. Kehidupannya tanpa tujuan, tanpa gairah. Hidup hanya dijalani ala kadarnya. Inilah pilihan orang–orang gagal. Mungkin tipe ini menjadi bagian terbesar dari sebuah masyarakat yang tertinggal.
  2. Tipe kedua, orang yang punya teori tetapi tidak praktek. Inilah tipe orang yang senang mengumpulkan serta menyerap berbagai macam teori, namun Sayang, segudang teori yang dimilikinya, tidak mampu dipraktekan dengan tindakan nyata. Jadi, yang ada hanya teori kosong alias N.A.T.O., No Action Theori Only.
  3. Tipe ketiga, yaitu orang yang tidak punya teori tetapi mampu praktek, mampu menjalankan seperti yang diteorikan orang lain. Inilah tipe orang yang berorientasi pada tindakan, mau belajar dari pengalaman, teori, maupun kebijaksanaan orang lain. Tipe orang ketiga ini mungkin pada awal melangkah akan mengalami berbagai macam gangguan, kesulitan, bahkan kegagalan, namun dia menyadari semua itu harus dihadapi sebagai pembelajaran dan pematangan mental. Di sinilah letak para otodidak sejati yang belajar melalui keberanian tindakan.
  4. Tipe keempat, orang yang punya teori sekaligus mampu memprakteknya. Sudah pasti tipe ini adalah orang yang mantap dan matang mentalnya, karena tertempa oleh banyaknya problem kehidupan yang mampu dikendalikan dan diatasi. Inilah tipe orang sukses yang paling ideal. Tipe orang yang optimis, punya visi, sekaligus berani melangkah.
    Ingin menjadi type yang manakah anda? Semua pilihan ada ditangan anda. Life is not theory, life is action! Hidup bukanlah teori, hidup adalah aksi! Action is power! Tindakan adalah kekuatan.

A journey of a thousand miles must begin with a single step.
Success is My Right.

SUKSES ADALAH HAK SAYA.
Salam Sukses Luar Biasa!

Aktualisasi Potensi Diri


Salah satu pandangan negatif tentang bisnis jaringan (”MLM”) yang sering dilontarkan oleh barisan anti MLM adalah:

" DI MLM, Tidak Ada Tempat Untuk Ajang Aktualisasi Diri !!! "
Benarkah begitu? Tentu saja aku menolak dengan keras padangan negatif. Mengapa? Karena sukses dibisnis jaringan, juga sukses dibidang apa saja, merupakan hasil aktualisasi potensi diri. Misalkan begini. Kalau anda tidak bisa memimpin diri anda sendiri, let alone lead others, maka bisnis jaringan bukan untuk anda. Anda mungkin lebih baik bekerja di tempat lain karena People who transform their own lives and then help others to do the same are the people who build the largest empires in Network Marketing Business - Corey Citron.
Kemampuan memimpin diri sendiri yang pada gilirannya memampukan anda memimpin orang lain tidak datang tiba-tiba dari langit, tetapi melalui proses aktualisasi potensi diri. Apa itu aktualisasi potensi diri? Ikuti artikel berikut!

Andrie Wongso* - Aktualisasi Diri merupakan proses realisasi potensi diri setelah kita mampu melakukan tindakan-tindakan cepat, berani ambil risiko, dan mampu mengambil pelajaran atas keberhasilan dan kegagalan kita. Dalam proses perwujudan inilah kita dituntut untuk melakukan segala sesuatunya secara profesional, efektif, dan efisien. Sebab, ini sangat berkaitan dengan peluang atau kesempatan yang kita peroleh.
Ingat, peluang dan kesempatan tidak datang setiap kali kita inginkan dan sesering yang kita harapkan. Kesempatan memiliki segi kemanfaatan yang tinggi di hadapan orang yang mampu memposisikan diri dengan tepat, bertindak cepat, mau belajar, serta siap mengambil risiko. Kesempatan tidak memiliki nilai apapun di hadapan orang yang tidak siap menerimanya.
Tahap aktualisasi diri menuntut kemampuan kita untuk menjalin koneksi atau relasi yang bernilai lebih. Ada kalanya potensi, kemampuan, ketrampilan, dan nilai lebih kita, macet gara-gara tidak menemukan saluran aktualisasi yang sepantasnya. Relasi dan koneksi kadang bisa berfungsi seperti jalan dan jembatan menuju ke sasaran yang kita inginkan. Di sinilah arti penting koneksi atau relasi dengan orang lain, terutama sekali relasi-relasi yang berkualitas. Relasi atau koneksi yang berkualitas merupakan daya ungkit yang bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak keberhasilan kita.
Berikutnya, pengembangan diri tidak bisa terlepas dari kekuatan ketahanan mental. Pada artikel terdahulu kita sudah membahas betapa kesuksesan yang tidak disertai dengan ketahanan mental menjadi kesuksesan yang rapuh fondasinya. Keberhasilan yang mengabaikan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan adalah keberhasilan yang kering, tidak bermakna, tidak memuaskan sepenuhnya, dan akhirnya menjadi sesuatu yang destruktif. Sebab itulah, ketahanan mental harus kita tempa dan kita tanamkan semenjak kita memulai setiap perjuangan. Caranya adalah dengan memelihara spirit sebagai manusia pembelajar yang sejati.
Cara lain yang penting untuk menempa ketahanan mental kita adalah dengan selalu berdoa, selalu mengucap syukur, dan bermeditasi. Kesuksesan harus dicapai, diwujudkan, dan diterima dengan doa, rasa syukur, dan pendalaman batin melalui meditasi. Ini merupakan penyeimbang antara tarikan-tarikan energi fisik-material dengan energi mental-spiritual. Ketiganya menjadi sebuah mekanisme pembaharuan diri terus-menerus menuju kepada kedalaman atau kesejatian diri kita.

*) Action & Wisdom Motivation TrainingSuccess is My Right
# SUKSES ADALAH HAK SAYA #